Puisi: Rindu Merenggut Kalbu
March 11, 2014
Kepada Dinda
Lurus kupandang pohon rindang disana
Angin memboyong daun-daun berlatar hijau berlenggok
Satu-satu daun gugur
Entah mengapa rindu muncul
Mengingat aku dan kamu begitu dekat, saling curhat, juga meratap
Namun sekarang, entah mengapa kerenggangan muncul
Sebab apa kita merapuh?
Karena apa kita berjarak?
Entahlah, aku tidak tahu
Jelas ini membuat setiap pagi yang berikan arti
Sore yang bertudung senja
Malam yang berwangi mimpi
Kurasa rindu tiada akhir
Mentari di luar, mentari mendesak
Bulan memancar, bintangnya berkerlip
Kita bertemu selalu namun kuasa rindu belum melepas
Kita berpandang selalu namun dirimu terasa biru yang tak pernah kutahu
Aku ingin kita yang dulu
Saling lekat dalam persahabatan
Saling curhat menguapkan beban
Bisakah? Asa ku mengalun sepi memerdu lagu,
Dadaku membendung rindu selalu padamu
Sampai saat ini kuasa rindu belum melepas
Merindukanmu terasa gelap kelabu merenggut kalbu.
Comments
Post a Comment